Sesuatu mendarat dengan keras mengguncang bumi. Meninggalkan tanah retak serupa lubang yang tak indah bentuknya. Terlihat Hancock menepis asap penuh debu yang menutupi penglihatannya. Rupanya darinyalah semua itu berasal. Hancock adalah seorang manusia pemilik kemampuan super luarbiasa. Dulunya manusia seperti ini kita kenal dengan nama karakter Superman. Namun latarbelakang cerita Hancock mengambil masa berpuluh tahun didepan, membuat Superman tak lazim lagi dikenal.
Hancock digambarkan sebagai manusia super yang kehilangan jatidirinya. Berkali-kali niat baiknya menolong orang yang kesulitan, umumnya mendatangkan kesulitan yang lebih besar lagi bahkan menimpa orang yang berjumlah lebih banyak lagi. Hancock pun melalui hari demi harinya dengan mabuk sampai tertidur dan terbangun untuk mabuk lagi. Hingga seorang bocah kecil bertanya padanya, mengapa manusia super sepertinya diam saja melihat ketidakadilan yang berlangsung dihadapannya, padahal ia punya kemampuan luarbiasa untuk membela yang teraniaya. Hancock pun terdiam. Memang tak mudah jadi hero itu. Meski punya kemampuan superhero, tak serta merta Hancock bisa menjadi hero.
Pertemuannya dengan seorang pria yang berprofesi sebagai humas dan sempat ditolongnya, mengubah jalan hidup Hancock. Perlahan-lahan pria ini menyusun sebuah program yang harus ditaati Hancock. Bahkan pria ini juga menyediakan sebuah baju khusus ala superhero yang cocok dikenakan Hancock. Hal kecil ini penting mengingat salah satu kemampuan khusus Hancock adalah terbang dengan kecepatan tinggi yang acapkali merusak pakaian yang sedang dikenakannya. Berusaha patuh, Hancockpun berjuang mengikuti program yang dirancang untuknya. Mengalahkan ego sendiri, mendengarkan saran orang lain yang notabene hanyalah seorang manusia biasa. Singkat cerita, Hancock berhasil menjadi seorang Superhero idaman kesayangan dunia dengan ciri khas dan karakternya sendiri.
Penuh keyakinan kuanggap ini adalah cerita fiksi. Film action keren yang dibintangi Will Smith ini mengungkap sisi lain dari kisah seorang manusia super. Tak melulu hidupnya terisi dengan sanjungan, pujian dan keberhasilan. Meski sudah jelas, ia punya kemampuan luar biasa yang tidak dimiliki oleh seorang manusia biasa. Hancock malah menjadi seorang manusia super yang dicerca banyak orang karena ketidakmampuannya mengeksplorasi dan mengolah kemampuan luar biasanya menjadi sesuatu yang bermanfaat buat orang banyak.
Menarik karena film berteknologi tinggi ini memperlihatkan padaku, siapapun harus bisa menggali potensi yang dimilikinya dengan semaksimal mungkin. Memoles kemampuannya terus menerus. Lalu berkarya buat kemaslahatan umat ataupun masyarakat. Mengingat sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang paling bermanfaat buat manusia lainnya.
Tak perlu rendah diri karena merasa diri tak punya kemampuan istimewa apa-apa. Karena Hancock menunjukkan, meski dirinya jelas-jelas punya kemampuan istimewa yang tak lazim dimiliki manusia biasa, toh Hancock tetap harus belajar mendayagunakan kemampuannya, belajar memoles perilaku dan cara berkomunikasi serta bersosialisasinya, belajar melatih empati dan kepekaannya terhadap masalah orang lain, lalu belajar memberikan pertolongan pada yang membutuhkan dengan segenap ketrampilan yang ia punya. Dan akhirnya, lahirlah Hancock yang baru. Yang dengan kemampuan yang tetap sama kuantitasnya namun jauh berbeda kualitasnya. Hancock si manusia ”superhero” memperlihatkan, bahwa ia saja masih harus belajar untuk menjadi hero. Maka apalagi kita, yang gak super-super amat. Harus mau belajar setiap waktu, setiap saat. Bukan saja karena kita sebaiknya menjadi manusia super se super yang kita mampu, juga karena kita wajib mengerahkan segala anugerah dan kapasitas kemampuan yang telah Tuhan beri pada diri kita sebagai bagian dari upaya memanfaatkan dan mensyukuri pemberianNya.
Kita semua pasti sudah tahu, bahwa Tuhan memberi kemampuan yang berbeda-beda pada setiap manusia, diantaranya agar kita bisa saling bertukar ketrampilan dan bisa saling tolong menolong. Manusia itu kan tidak ada yang sempurna. Manusia satu pasti membutuhkan manusia lainnya. Nah, apa jadinya kalau pemberian Tuhan berupa kemampuan istimewa yang sesungguhnya kita miliki ini tidak kita eksplorasi melalui beragam pembelajaran tanpa henti, siapa tahu ada orang-orang yang membutuhkan keahlian kita suatu hari nanti, dan kita tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka. Kasihan mereka, dan sayang juga ya rasanya, harusnya diri ini bermanfaat, gagal deh. Siapa tahu juga nantinya keahlian ini bisa mendatangkan rezeki yang lumayan. Asyik khan bisa menambah tabungan, membeli kendaraan baru, ataupun menyedekahkannya pada orang lain yang lebih membutuhkan. Wah, kebaikan dan manfaat berlipat ganda tuh jadinya.
So, tunggu apa lagi. Bila aku tengah belajar mengasah kemampuan menulisku sehingga bisa mempersembahkan karya yang enak dibaca dan perlu (meminjam slogan majalah Tempo), lalu apa yang bisa kamu pelajari dan menjadikannya diperlukan oleh orang lain, diantaranya diriku ini. ;-) . Kutunggu beritanya ya di www.muslimahcosmopolitan.blogspot.com
Desy Andriani
MakeOver & Beauty Consultant
Read More......
Minggu, 19 April 2009
Langganan:
Postingan (Atom)